Bagaimana Membayar Fidyah Jika Lupa Jumlah Hari Puasa yang Ditinggalkan?
Fidyah adalah kewajiban bagi mereka yang tidak bisa menjalankan puasa Ramadhan dan tidak memiliki harapan untuk menggantinya di lain waktu, seperti orang sakit menahun atau lansia. Namun, bagaimana jika seseorang lupa berapa jumlah hari puasa yang ditinggalkan?
Dalam Islam, prinsip utama dalam ibadah adalah berusaha semaksimal mungkin dalam menjalankan kewajiban, termasuk dalam hal membayar fidyah. Berikut adalah panduan berdasarkan pendapat para ulama.
1. Mengingat dengan Usaha Maksimal
Seseorang yang lupa jumlah hari puasanya harus berusaha mengingat dengan cara:
- Menghitung kembali kondisi kesehatannya saat Ramadhan sebelumnya.
- Mengingat catatan atau kejadian penting yang mungkin berhubungan dengan hari-hari ia tidak berpuasa.
- Berdiskusi dengan keluarga atau orang terdekat yang mungkin mengingat kondisi tersebut.
- Jika setelah berusaha maksimal tetap tidak bisa memastikan jumlahnya, maka masuk ke langkah berikutnya.
2. Mengambil Estimasi (Taqrib) Jumlah Hari yang Ditanggung
Para ulama sepakat bahwa dalam kondisi seperti ini, seseorang harus berijtihad (berusaha memperkirakan) jumlah hari dengan sebaik-baiknya.
Pendapat Ulama:
Imam An-Nawawi dalam Al-Majmu’ menyatakan:
“Jika seseorang ragu dalam jumlah utang puasanya, maka ia wajib mengambil jumlah yang lebih pasti (jumlah terbanyak yang ia perkirakan).”
Prinsip ini juga diterapkan dalam kaidah fikih:
“Keyakinan tidak bisa dihilangkan oleh keraguan.”
(Al-Yaqīn Lā Yazūl bi Asy-Syak)
Solusi:
Jika seseorang ragu antara 10 atau 15 hari, maka ambillah angka 15 agar lebih yakin telah menunaikan kewajiban.
3. Cara Membayar Fidyah
Setelah menentukan jumlah hari yang ditinggalkan, fidyah bisa dibayar dengan tiga cara:
A. Memberikan Makanan Siap Santap
1 hari puasa yang ditinggalkan = 1 orang miskin diberi makanan
Misalnya, seseorang memiliki fidyah 15 hari, maka ia harus menyediakan 15 porsi makanan siap santap untuk fakir miskin.
Makanan bisa berupa nasi dengan lauk pauk yang layak.
B. Memberikan Bahan Pokok (Beras/Sejenisnya)
1 hari puasa yang ditinggalkan = 1 mud beras (±750 gram)
Jika utangnya 15 hari, ia bisa memberikan 15 mud beras (±11,25 kg beras) kepada fakir miskin.
C. Menggunakan Uang (Pendapat Mazhab Hanafi)
Beberapa ulama membolehkan fidyah dibayarkan dalam bentuk uang, sesuai harga makanan yang layak untuk fakir miskin.
Misalnya, jika satu kali makan membutuhkan Rp28.000, maka fidyah untuk 15 hari adalah 15 × Rp28.000 = Rp420.000.
Namun, dalam mazhab Syafi’i dan Hambali, fidyah lebih diutamakan dalam bentuk makanan.
4. Kapan Fidyah Harus Dibayarkan?
Fidyah sebaiknya dibayar sebelum Ramadhan berikutnya.
Namun, jika belum mampu, bisa dibayar bertahap atau saat memiliki kecukupan rezeki.
Mudahnya Membayar Fidyah Secara Online
Kini, membayar fidyah menjadi lebih mudah dan praktis dengan layanan online seperti BMT ANDA. Anda tidak perlu repot mencari fakir miskin secara langsung, karena fidyah Anda akan disalurkan kepada yang berhak melalui lembaga zakat terpercaya.
Mengapa Memilih BMT ANDA?
✅ Tepat Sasaran – Fidyah Anda disalurkan langsung kepada fakir miskin yang membutuhkan.
✅ Praktis & Cepat – Bisa dilakukan kapan saja dan dari mana saja.
✅ Transparan – Anda akan mendapatkan laporan penyaluran fidyah.
Bayar fidyah Anda sekarang melalui BMT ANDA!
Klik di sini untuk menunaikan fidyah Anda
Kesimpulan
- Berusaha mengingat jumlah hari puasa yang ditinggalkan.
- Jika lupa, ambil estimasi jumlah terbanyak agar lebih yakin.
- Fidyah bisa dibayarkan dalam bentuk makanan siap santap, bahan pokok, atau (menurut mazhab Hanafi) uang.
- Dibayar sebelum Ramadhan berikutnya, atau bertahap jika belum mampu.
Dengan adanya layanan pembayaran fidyah online melalui BMT ANDA, Anda dapat menunaikan kewajiban ini dengan lebih mudah dan sesuai dengan tuntunan syariat. Jangan tunda lagi, tunaikan fidyah Anda sekarang!