Mengapa SDM yang Minim Membatasi Potensi Penghimpunan Dana di Baitul Maal?
Di balik banyaknya lembaga yang bertumbuh secara finansial, kita kadang menemukan unit Baitul Maal yang stagnan bertahun-tahun—padahal dana masuk ada, program berjalan, dan semangat awal pernah menyala. Salah satu penyebab paling mendasar dari kondisi ini adalah hal yang sering kali dianggap sepele: jumlah dan kapasitas SDM.
Mari kita melihat realita yang kerap terlewat: mengapa penguatan SDM bukan sekadar pendukung, tetapi fondasi pertumbuhan Baitul Maal yang sesungguhnya.
1. SDM Terbatas = Beban Terpusat = Inovasi Terhenti
Ketika Baitul Maal dikelola hanya oleh 1–2 orang, maka seluruh tugas dan tanggung jawab terpusat pada individu:
- Menghimpun donasi.
- Merancang program.
- Menyalurkan bantuan.
- Membuat laporan dan dokumentasi.
- Mengelola media sosial dan menjawab donatur.
Dalam jangka pendek, bisa saja berjalan. Tapi seiring waktu, kelelahan mental dan fisik akan menghantui, dan pada akhirnya:
- Semangat menurun.
- Program monoton.
- Donatur tidak lagi engage.
2. Donatur Butuh Engagement, Bukan Sekadar Transfer
Salah satu pilar utama keberhasilan fundraising adalah interaksi yang hangat dan berkelanjutan. Tapi bagaimana bisa membangun relasi dengan ratusan donatur jika hanya ada satu orang di balik layar?
Tanpa tim yang cukup:
- Konten jadi tidak konsisten.
- Ucapan terima kasih jadi mekanis.
- Tidak ada waktu untuk membuat kampanye baru.
Akhirnya, donatur pelan-pelan menghilang. Bukan karena tidak peduli, tapi karena tidak merasa terlibat.
3. Ketika Kinerja Tidak Maksimal, Lembaga Salah Menilai
Baitul Maal yang hanya dikelola oleh sedikit SDM cenderung menunjukkan hasil yang terbatas. Tapi keterbatasan itu bukan karena potensi Maal kecil, melainkan karena:
- Tenaga yang ada tidak cukup untuk menggali peluang.
- Tidak ada waktu berpikir strategis karena terjebak operasional.
Sayangnya, pimpinan kadang menyimpulkan bahwa “unit Maal kurang menjanjikan” hanya karena hasil saat ini belum optimal—padahal akar masalahnya ada di kekurangan sumber daya.
4. Perubahan Tidak Butuh Banyak, Tapi Butuh Kesadaran
Penambahan 1–2 orang di tim Maal, jika dilakukan secara tepat, dapat berdampak besar:
- Pembagian tugas jadi lebih fokus.
- Program bisa berkembang lebih variatif.
- Donatur lebih terlayani dan terhubung.
Dengan pengelolaan SDM yang sehat, pengumpulan dana bisa naik dari puluhan juta menjadi ratusan juta per bulan. Bukan hanya karena “tenaga bertambah”, tapi karena sistem mulai berjalan.
Investasi Terbaik Adalah Orang yang Menjalankan Amanah
Dalam lembaga manapun, manusia adalah kunci. Teknologi, strategi, dan dana hanya alat. Tanpa SDM yang cukup dan berkualitas, potensi Baitul Maal akan tetap terkunci.
Karena itu, membangun Baitul Maal bukan hanya soal program, tapi soal tim. Bukan hanya soal donatur, tapi tentang siapa yang mengelola mereka dengan hati dan visi.
Mari bersama membuka ruang baru untuk pertumbuhan—dimulai dari keberanian untuk memperkuat tim yang selama ini bekerja dalam senyap.
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!