Kesalahan dalam Bersedekah yang Paling Sering Dilakukan
Kesalahan dalam bersedekah merupakan hal yang penting untuk dihindari. Perlu diingat, sedekah adalah ibadah yang akan memberikan banyak keuntungan untuk diri. Bahkan sedekah ini menjanjikan pahala yang sangat besar.
Tetapi ingat, pahala tersebut hanya akan didapat jika Anda menjalankannya secara benar. Jika masih melakukan kesalahan ketika bersedekah, besar kemungkinan pahala tersebut tidak akan didapat.
Berikut Daftar Kesalahan dalam Bersedekah
Memang, hanya Allah SWT yang mengetahui apakah peribadahan diterima atau tidak. Tetapi sebagai muslim yang cerdas, Anda harusnya memahami tanda-tanda yang diberikan. Kesalahan ketika bersedekah ini sebenarnya mencakup hal dasar.
Ada beberapa kesalahan dalam bersedekah yang memang terbukti tidak boleh dilakukan. Jika Anda belum mengetahuinya, pastikan pemahaman mengenai kesalahan tersebut sudah diketahui. Oleh karena itu, berikut ulasannya secara lebih rinci.
- Tidak Ikhlas
Kesalahan pertama yang sering dilakukan ketika bersedekah berkaitan dengan perilaku tidak ikhlas. Ikhlas di sini memang menjadi pekerjaan hati. Tetapi Ikhlas tidak hanya berbicara tentang rela atau tidak.
Ikhlas adalah kesadaran pada diri di mana apa yang dilakukan hanya ditujukan untuk Allah SWT. Jika Anda bisa merelakan uang yang disedekahkan tetapi apa yang dilakukan belum ditujukan untuk Allah SWT, ini membuktikan kalau Anda belum ikhlas.
Lagipula, tidak ikhlas ini adalah salah satu perbuatan syirik. Anda perlu segera menghindari perbuatan ini karena syirik adalah dosa yang sangat besar.
- Orientasi Hasil
Inti dari sedekah adalah menjalankan ibadah dan ditujukan untuk menggapai keridhoan Allah SWT. Tetapi pada kesalahan dalam bersedekah, ada beberapa orang yang masih menjalankan ibadah dengan orientasi hasil.
Orientasi hasil sendiri berbicara tentang sedekah yang akan memberikan ganti berkali-kali lipat di dunia. Jika masih mengharapkan hal ini, sikap ikhlas dalam bersedekah akan hilang. Oleh karena itu, orientasi hasil ini jelas merupakan kesalahan yang sangat besar.
Sebenarnya ada banyak janji dalam Islam yang membuat hasil ini memang akan didapat. Tetapi hal tersebut bukan untuk didambakan. Seperti yang sudah disebutkan, satu-satunya hal yang layak didambakan adalah menggapai keridhoan Allah SWT.
- Menyakiti Perasaan Penerima
Kesalahan dalam bersedekah berkaitan dengan hubungan antara pemberi dan penerima. Dalam Islam, pemberi tidak berada di titik yang lebih tinggi dibandingkan penerima. Itu karena, di pandangan Allah SWT setiap orang dianggap sama.
Satu-satunya yang membedakan hanya keimanan orang tersebut. Oleh karena itu, jangan melakukan kesalahan dengan malah menyakiti perasaan penerima. Biasanya hal buruk ini dilakukan dengan mengungkit uang yang sudah disedekahkan.
Perlu diketahui, pada dasarnya setiap orang tidak ingin menjadi penerima sedekah. Satu-satunya hal yang menjadi alasan orang tersebut mau adalah karena kebutuhan dan karena sedekah ini memang menjadi haknya.
- Pamer
Kesalahan dalam bersedekah berikutnya berkaitan dengan perilaku pamer yang ditampilkan. Ketika seseorang bersedekah, ada baiknya uang sedekah tersebut tidak diketahui oleh orang lain.
Tetapi masalahnya, ada banyak orang yang sengaja pamer untuk mendapat pujian. Kondisi ini jelas merupakan kesalahan besar. Dengan berperilaku pamer, Anda sudah mengurangi pahala yang seharusnya didapat ketika bersedekah.
- Salah Pilih Layanan Sedekah
Kesalahan terakhir yang sering dilakukan adalah salah pilih layanan sedekah. Perlu diketahui, ada banyak layanan sedekah ilegal yang sekarang ada di luar sana. Memilih layanan sedekah semacam itu jelas merupakan kesalahan.
Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk mencari layanan sedekah yang terbukti aman. Pilihlah layanan sedekah yang memang legal di mata hukum. Jika bingung mencari layanan sedekahnya, pilih saja BMT ANDA.
Kami dari BMT ANDA merupakan layanan sedekah yang sudah legal. Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi saja situs resmi kami di alamat bmtanda.com. Nantinya, Anda juga akan diajarkan mengenai berbagai kesalahan dalam bersedekah.