Ketika roda ekonomi melambat dan ketidakpastian menghantui banyak orang, biasanya masyarakat cenderung menahan pengeluaran dan menyimpan uang. Akibatnya, perputaran ekonomi kian tersendat dan dampaknya terasa luas: dari dunia usaha hingga kehidupan rakyat kecil.
Dalam kondisi seperti ini, zakat hadir bukan hanya sebagai ibadah, tetapi juga instrumen ekonomi yang menjaga agar roda kehidupan tetap berputar.
1. Zakat: Mengalirkan Harta yang Tertahan
Di masa krisis, orang-orang cenderung menimbun harta. Zakat berperan mengalirkan sebagian dari harta tersebut kepada yang berhak. Harta yang tadinya “diam” menjadi “bergerak,” masuk ke tangan mustahik (penerima zakat) yang pasti membelanjakannya untuk kebutuhan hidup.
Dengan demikian, zakat mencegah terhentinya peredaran uang dan membantu menstabilkan ekonomi masyarakat bawah.
2. Menopang Kelompok Rentan di Saat Sulit
Krisis selalu paling keras dirasakan oleh kelompok rentan: fakir, miskin, pekerja harian, buruh kecil, dan para dhuafa. Zakat memastikan mereka tetap bisa bertahan dengan terpenuhinya kebutuhan pokok, sehingga tidak jatuh ke jurang kemiskinan ekstrem.
Selain itu, keberlangsungan hidup mustahik juga berdampak pada stabilitas sosial. Dengan adanya zakat, jurang kesenjangan antara si kaya dan si miskin bisa dipersempit.
3. Menciptakan Perputaran Ekonomi Riil
Zakat yang diberikan dalam bentuk kebutuhan pokok, modal usaha, atau layanan sosial langsung menciptakan aktivitas ekonomi riil. Misalnya, zakat berupa modal usaha dapat membuat penerima membuka warung kecil, berdagang, atau beternak. Hal ini memicu efek ganda (multiplier effect): tercipta lapangan kerja, meningkatnya daya beli, dan menguatnya ekonomi lokal.
4. Menjaga Keberkahan Harta dan Jiwa
Selain manfaat ekonomi, zakat juga menjaga keberkahan harta para muzakki (pemberi zakat). Rasulullah ﷺ bersabda bahwa harta tidak akan berkurang karena sedekah. Bahkan di tengah krisis, zakat menjadi wasilah turunnya pertolongan Allah dan keberkahan rezeki.
Dengan membayar zakat, seorang Muslim bukan hanya menunaikan kewajiban, tetapi juga berkontribusi menyelamatkan perekonomian umat.
Krisis ekonomi adalah ujian berat, namun Islam telah memberikan solusi yang bukan hanya bersifat spiritual, melainkan juga praktis: zakat. Dengan zakat, harta tidak hanya berputar di kalangan orang kaya, tetapi mengalir ke seluruh lapisan masyarakat.
Maka, di saat ekonomi melambat, jangan menunda zakat. Justru inilah momentum untuk menghidupkan kembali roda ekonomi, menolong sesama, sekaligus meraih keberkahan dari Allah SWT.