Pelatihan Stik & Pangsit Sayur: Awal Kemandirian Pondok Tahfidz Difabel
Sabtu, 19 Oktober 2024, 10 orang wali santri dari Rumah Tahfidz Khusus Difabel Aisyah Lukman, Tembalang, berkumpul untuk mengikuti pelatihan yang diadakan sebagai bagian dari program pemberdayaan ekonomi. Tujuan dari pelatihan ini adalah untuk memberikan keterampilan baru kepada wali santri agar mereka dapat memproduksi dan menjual stik serta pangsit sayur, sebuah inovasi yang tidak hanya membantu ekonomi keluarga mereka, tetapi juga berkontribusi untuk operasional pondok tahfidz.
Banyak wali santri yang harus menghadapi tantangan besar dalam mendukung pendidikan anak-anak mereka yang tengah menghafal Al-Qur’an. Di sisi lain, para petani sayur juga kerap kali mengalami penurunan harga yang merugikan hingga terpaksa membuang hasil panennya. Melalui pelatihan ini, kami tidak hanya memberdayakan wali santri, tetapi juga membantu petani mendapatkan harga yang lebih pantas untuk sayur mereka. Program ini menjadi jembatan antara dua kebutuhan penting: keberlanjutan pendidikan santri dan kesejahteraan petani.
Dengan menghadirkan narasumber berpengalaman, Ibu Yanti dari Jibariz Snack Salatiga, yang telah sukses memproduksi snack stik dan pangsit sayur, para peserta mendapatkan ilmu yang sangat berharga. Pelatihan ini berlangsung secara interaktif, di mana Ibu Yanti menjelaskan secara detail proses pembuatan snack dari awal hingga akhir, mulai dari pemilihan bahan, cara mengolah sayur, hingga teknik mengemas produk yang menarik.
Para wali santri terlihat sangat antusias. Mereka fokus menyimak setiap penjelasan Ibu Yanti, dan beberapa di antaranya bahkan langsung berencana untuk segera mempraktekkan apa yang telah mereka pelajari di rumah. “Saya ingin langsung mencoba membuat stik dan pangsit sayur ini di rumah dan mulai berjualan,” ujar salah satu peserta dengan penuh semangat. Harapan mereka besar, bukan hanya untuk membantu biaya pendidikan anak-anak mereka, tetapi juga untuk memperbaiki kondisi ekonomi keluarga mereka.
Kami optimis bahwa usaha snack sayur ini bisa menjadi sumber pendapatan yang berkelanjutan. Selain itu, produk ini juga memiliki potensi besar di pasaran karena menggabungkan nilai gizi sayur yang tinggi dengan cita rasa yang disukai oleh masyarakat luas.
Dengan pelatihan ini, wali santri tidak hanya dibekali keterampilan produksi, tetapi juga diajarkan bagaimana mengelola usaha kecil-kecilan yang nantinya hasil keuntungannya dapat membantu operasional pondok tahfidz. Ini adalah langkah awal menuju kemandirian mereka sekaligus mendukung keberlangsungan pendidikan anak-anak penghafal Qur’an difabel.
Semua ini bisa terwujud berkat kontribusi para donatur melalui zakat dan infak yang telah ditunaikan. Dukungan tersebut sangat berarti bagi program-program pemberdayaan seperti ini. Setiap rupiah yang Anda berikan akan terus memberikan manfaat jangka panjang bagi wali santri, pondok, dan para petani.
Kami masih membutuhkan dukungan lebih banyak agar program ini bisa terus berjalan dan berkembang. Anda bisa ikut berkontribusi dalam mengembangkan usaha ini dengan berdonasi atau membeli produk hasil olahan para wali santri. Mari bersama-sama kita wujudkan kemandirian mereka dan keberlanjutan pendidikan santri penghafal Qur’an.
TUNAIKAN ZAKAT, BERSIHKAN HARTA