Mengalirnya Harapan Bersama Sedekah Air

September 2024 adalah bulan yang penuh berkah bagi warga di beberapa desa yang selama ini berjuang mendapatkan air bersih. Dengan kondisi lingkungan yang kian parah akibat musim kemarau panjang, sumur-sumur mulai mengering, dan akses air bersih menjadi barang langka. Berkat kemurahan hati para donatur BMT ANDA, truk-truk tangki air kini hadir di tengah warga, membawa harapan dalam bentuk air bersih yang sangat dinanti.

Sebelum bantuan tiba, Desa Tuko, Grobogan adalah salah satu desa yang terdampak paling parah. Setiap hari, warga seperti Pak Suwono harus berjalan sejauh 2 kilometer hanya untuk mendapatkan air dari sumur yang debitnya sangat kecil. Bukan hanya harus berjalan jauh, warga juga harus berbagi air dengan yang lain, dan sering kali air habis sebelum semua warga mendapatkan jatahnya. Bahkan, karena kondisi tanah yang semakin buruk, air yang mereka dapatkan menjadi asin dan tidak layak digunakan untuk minum, mandi, apalagi mencuci.

“Kalau air sumur sudah habis, kami harus cari ke sungai. Itu pun jauh dan harus gotong air pakai jerigen atau ember besar. Sangat menyusahkan,” ungkap Pak Suwono, seorang warga yang setiap harinya berjuang memenuhi kebutuhan air keluarganya.

Kondisi ini bukan hanya terjadi di Desa Tuko, Grobogan, tetapi juga di wilayah lain seperti Desa Ngargotirto, Sragen, Desa Jambudari, Cilacap, dan Kelurahan Bandarharjo, Kota Semarang. Di semua desa ini, para warga harus menempuh perjalanan panjang untuk mendapatkan air, yang terkadang hanya cukup untuk satu atau dua keperluan. Air yang mereka dapatkan tidak selalu jernih, dan sering kali harus berbagi dengan banyak warga lain, sehingga tidak semua orang mendapatkan air dalam jumlah yang cukup.

Namun, situasi berubah ketika program Sedekah Air dari BMT ANDA hadir di desa-desa tersebut. Dengan total penyaluran 24.000 liter air di Desa Tuko, 14.000 liter di Desa Ngargotirto, 12.000 liter di Desa Jambudari, dan 6.000 liter di Kelurahan Bandarharjo, lebih dari 520 penerima manfaat kini tidak lagi perlu berjalan jauh hanya untuk mendapatkan air bersih.

Truk tangki air datang membawa air segar, dan wajah-wajah penuh harapan segera menyambut kedatangan bantuan tersebut. Bagi mereka, air bersih bukan hanya memenuhi kebutuhan sehari-hari tetapi juga membawa ketenangan. Air bersih yang diterima membantu mereka untuk minum, mandi, mencuci pakaian, dan keperluan lainnya yang sebelumnya terasa begitu sulit.

“Terima kasih kepada donatur BMT ANDA. Sangat terbantu, jadi nggak susah nggotong-nggotong air, nimba ke sumur atau sungai yang jauh atau beli air yang mahal,” ujar Pak Suwono dengan senyum di wajahnya. Perubahan kecil seperti ini membawa dampak yang sangat besar bagi kehidupan mereka. Kini, air bersih bukan lagi sesuatu yang harus mereka perjuangkan setiap hari.

Sebelum adanya program ini, warga di beberapa desa, seperti yang diceritakan oleh Pak Suwono, harus berjalan sejauh 2 km setiap hari untuk mendapatkan air dari sumur yang debitnya kecil. Mereka harus berbagi dengan warga lain, sehingga sering kali air habis sebelum mereka mendapatkannya. Selain itu, air menjadi asin karena kondisi sumur, sehingga tidak bisa digunakan untuk keperluan dasar seperti minum atau mandi.

Namun, setelah program Sedekah Air dilaksanakan, warga kini bisa teringankan karena distribusi air dari truk tangki yang datang ke desa mereka. Ini membantu mengurangi beban mereka, membuat air bersih lebih mudah diakses, dan mengurangi risiko kesehatan akibat penggunaan air yang tidak layak.

Dengan dukungan para dermawan BMT ANDA telah berhasil mendistribusikan air bersih ke empat wilayah dengan volume total 56.000 liter air, yang berhasil menjangkau 520 penerima manfaat di berbagai desa.

Dengan dukungan yang telah diberikan oleh para donatur, BMT ANDA berharap program Sedekah Air ini dapat terus berjalan dan menjangkau lebih banyak wilayah yang membutuhkan. Setiap tetes air yang disalurkan membawa harapan baru bagi mereka yang selama ini kesulitan mendapatkan air bersih