Ingin Mengelola Gaji Sesuai Syariat? Begini Caranya

Sebagai pemeluk agama Islam, tentu wajib mengelola gaji sesuai syariat agar hidup lebih berkah. Namun, sudahkah kamu tahu bagaimana cara mengatur persoalan gaji berdasarkan syariat?

Nabi Muhammad SAW sendiri telah memberitahukan kepada umatnya supaya tidak memboroskan pendapatannya untuk membeli hal-hal yang tidak bermanfaat. Sebab, hal semacam itu akan menjerumuskan pada kefakiran.

Oleh sebab itu, jangan hanya giat dalam bekerja. Kamu juga perlu mengatur gajinya dengan baik supaya tidak melanggar syariat islam. Mari menyimak panduan lengkapnya di dalam artikel ini.

Cara Mengelola Gaji Sesuai Syariat Islam

Kebanyakan orang lebih fokus pada usaha untuk bekerja menghasilkan uang daripada mengatur gajinya. Padahal, keduanya sama-sama penting. Ada banyak orang yang giat bekerja namun gajinya habis untuk foya-foya dan meninggikan gaya hidup.

Kemudian, pada akhirnya pengeluaran jauh lebih besar daripada pendapatan, sehingga utang semakin menumpuk untuk memenuhi kebutuhan. Lantas, seperti apa cara mengelola gaji sesuai syariat Islam? Mari menyimak panduannya di bawah ini.

1. Memenuhi Kewajiban atau Kebutuhan Penting
Kalau sudah mendapatkan gaji, kamu pasti perlu memenuhi kebutuhan penting. Misalnya saja membayar listrik, membeli beras, membeli LPJ dan lain sebagainya. Jadi, silahkan beli semua kebutuhan penting menggunakan gaji.
Selain memenuhi kebutuhan diri sendiri, jangan lupa berbagi gaji dengan orang tua. Boleh menyisihkan berapa saja yang kamu mampu untuk diberikan pada orang tua.

Kalau misalnya sudah berkeluarga, mempunyai istri dan anak. Maka, berikan juga nafkah untuk mereka. Diskusikan dengan istri seperti apa cara memenuhi kebutuhan dalam rumah tangga.

Jangan sampai membeli barang tersier sebelum memenuhi kewajiban. Misalnya saja belum membayar listrik namun sudah terburu-buru membeli motor baru. Lantas pada akhirnya gaji habis dan tidak tersisa uang untuk membayar listrik.

2. Membayar Hutang Jika Ada
Kalau misalnya kamu mempunyai hutang, maka usahakan untuk segera melunasinya setelah memenuhi kewajiban. Cara pelunasannya tentu perlu disesuaikan dengan prosedur hutangnya. Misalnya saja hutang kendaraan bermotor di dealer.
Biasanya pelunasannya dilakukan secara berkala setiap bulan dengan nominal tertentu. Tentu kamu perlu mengikuti prosedurnya. Berbeda lagi jika mempunyai hutang pada teman atau saudara.
Silahkan diskusikan dengan teman atau saudara terkait pelunasannya. Jangan sampai menunda-nunda melunasi hutang terutama hanya karena tergoda membeli barang idaman. Lunasi dahulu hutangnya, baru bisa beli barang yang diinginkan.

3. Menyimpan Uang untuk Amal Salih
Ada banyak amal salih dalam Islam yang bisa dilakukan. Misalnya saja umrah, haji, kurban dan lain sebagainya. Lantas, apakah harus punya uang banyak baru bisa melakukannya?

Kamu tidak perlu menunggu punya uang banyak. Kamu bisa mengelola gaji sesuai syariat dengan menyisihkan dana setiap bulannya sebagai bekal untuk amal salih. Jadi, simpan saja uangnya sedikit demi sedikit.

Kebanyakan orang berpikir bahwa jika ingin haji maka perlu punya uang banyak terlebih dahulu. Padahal, cukup menyisihkan dana setiap bulannya dan berdoa kepada Allah, akan ada peluang untuk naik haji.

4. Sedekah
Salah satu hal yang kerap dilupakan ketika sudah menerima gaji adalah sedekah. Padahal, sedekah sangat dianjurkan apabila ingin mengelola gaji sesuai syariat. Tentu saja karena banyak pahala dan manfaat dari sedekah.
Apakah kamu pernah berpikir bahwa sedekah hanya bermanfaat bagi penerimanya? Tentu saja tidak, pemberi sedekah juga akan memperoleh pahala dan balasan lain yang tidak pernah diduga.

Jadi, jangan sampai tidak bersedekah setelah mendapat gaji. Kamu tidak harus memberikan sedekah langsung ke orang yang membutuhkan. Kamu bisa menyalurkan sedekahnya melalui bmtanda.com secara online, jadi lebih mudah dan praktis.

Jika membahasa tentang gaji, kebanyakan orang langsung memikirkan barang impian yang ingin dibeli. Padahal, umat Islam perlu mengelola gaji sesuai syariat supaya hidupnya lebih berkah.